BERDIRI DAN RUNTUHNYA
KERAJAAN MATARAM ISLAM DI JAWA
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Indonesia Madya
Yang dibina oleh Deny Yudo Wahyudi, S.Pd., M.Hum
Oleh
Galih Yoga Wahyu Kuncoro
130731615690
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Mei 2014
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
Kerajaan Islam di pulau Jawa terdapat banyak, namun sedikit diantaranya
yang memiliki pusat kerajaan di daerah pedalaman. Kerajaan-kerajaan pada
umumnya sejak zaman Hindu-Buddha memiliki pusat di pesisir pantai. Kerajaan
Mataram merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam yang pusat kerajaannya
berada dipedalaman pulau Jawa.
Kerajaan Mataram dipimpin suatu dinasti keturunan Ki Ageng Sela dan Ki Ageng Pemanahan,
yang mengklaim sebagai suatu cabang ningrat keturunan penguasa Majapahit. Asal-usulnya adalah suatu Kadipaten di
bawah Kesultanan Pajang, berpusat di "Bumi Mentaok"
yang diberikan kepada Ki Ageng Pemanahan sebagai hadiah atas jasanya.
Kerajaan Mataram termasuk kedalam empat kerajaan di Jawa yang memilliki
pengaruh kekuasaan yang luas selain kerajaan Banten, Demak, Cirebon dan Pajang.
Kerajaan Mataram hampir menguasai seluruh wilayah di Jawa terlebih di Jawa
Timur.
Kesultanan Mataram berkembang pesat dan menguasai beberapa kerajaan di
sekitarnya di mulai dari Pajang. Mataram juga menguasai bandar-bandar di
pesisir pantai utara Jawa dalam rangka mengembangkan kekuasaan ekonominya.
Dalam makalah ini akan dibahas
bagaimana proses berdiri dan jatuhnya kerajaan Mataram Islam. Mataram merupakan
sebuah kerajaan agraris yang letaknya di selatan Jawa meskipun jalur
perdagangan yang sering dilalui berada di utara Jawa.
Proses pendirian Mataram ini tidak
terlepas dari kerajaan-kerajaan sebelumnya. Menurut Bosch, Mataram merupakan
tranformasi kekuasaan dari Majapahit yang beralih ke Demak yang sudah merupakan
kerajaan bercorak Islam yang merupakan “pemindahan” belaka pusat kerajaan dari
keraton Majapahit ke Bintara Demak kemudian beralih ke tangan Jaka Tingkir
(yang kelak menjadi Sultan Pajang), kemudian berpindah pula ke tangan Senapati
Ing Alaga, yang kemudian mengembangkan Mataram menjadi kerajaan besar.
Dalam perkembangannya Mataram
menjadi sebuah kerajaan yang kuat berhasil menguasai sebagian besar wilayah
Jawa. Namun beberapa faktor menjadi penyebab keruntuhan kerajaan ini. Faktor
penyebab berdiri dan runtuhnya kerajaan Mataram ini yang akan dibahas oleh
penulis.
Karena dalam penulisan ini penulis
menyadari bahwa terdapat kekurangan, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
membangun bagi kedepannya.
2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
terbentuknya kerajaan Mataram Islam?
2.
Bagaimana
proses kerajaan Mataram Islam menjadi kerajaan besar pada masa punjak
kejayaannya?
3.
Bagaimana
proses kejatuhan kerajaan Mataram Islam?
3. Tujuan
1.
Untuk
menjelaskan bagaimana proses terbentuknya kerajaan Mataram Islam!
2.
Untuk
menjelaskan bagaimana proses kerajaan Mataram Islam menjadi kerajaan besar pada
masa kejayaannya!
3.
Untuk
menjelaskan bagaimana kejatuhan kerajaan Mataram Islam!
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Berdirinya
kerajaan Mataram Islam
Mataram merupakan sebuah daerah yang
subur, terletak antara Kali Opak dan Kali Praga yang alirannya menuju Samudra Hindia.
Pada awalnya, Mataram merupakan wilayah dari kerajaan Pajang yang tanahnya
diberikan kepada Ki Ageng Pamanahan, anak Ki Ageng Ngenis atas jasa pembunuhan
terhadap Sunan Prawata. Kemudian Ki Ageng Pamanahan membuat sebuah keraton pada
tahun 1578 di wilayah Mataram.
Bendera Mataram
Selanjutnya, oleh ki Ageng Pemanahan Mataram dibangun
sebagai tempat permukiman baru dan persawahan. Akan tetapi,
kehadirannya di daerah ini dan usaha pembangunannya mendapat berbagai jenis
tanggapan dari para penguasa setempat. Misalnya, Ki Ageng Giring yang berasal
dari wangsa Kajoran secara terang-terangan menentang kehadirannya. Begitu pula
ki Ageng tembayat dan Ki Ageng Mangir. Namun masih ada yang menerima
kehadirannya, misalnya ki Ageng Karanglo. Meskipun demikian, tanggapan dan
sambutan yang beraneka itu tidak mengubah pendirian Ki Ageng Pemanahan untuk
melanjutkan pembangunan daerah itu. ia membangun pusat kekuatan di plered dan
menyiapkan strategi untuk menundukkan para penguasa yang menentang
kehadirannya.
Sutawijaya, putra Ki
Ageng Pemanahan diambil anak angkat oleh Sultan Hadiwijaya. Setelah Ki Ageng
Pemanahan wafat pada tahun 1575 M, Sutawijaya diangkat menjadi bupati di
Mataram. Setelah menjadi bupati, Sutawijaya ternyata tidak puas dan ingin
menjadi raja yang menguasai seluruh Jawa, sehingga terjadilah peperangan sengit
pada tahun 1528 M yang menyebabkan Sultan Hadiwijaya mangkat.
Setelah itu terjadi
perebutan kekuasaan di antara para Bangsawan Pajang dengan pasukan Pangeran
Pangiri yang membuat Pangeran Pangiri beserta pengikutnya diusir dari Pajang,
Mataram. Setelah suasana aman, Pangeran
Benawa (putra Hadiwijaya) menyerahkan takhtanya kepada Sutawijaya
yang kemudian memindahkan pusat pemerintahannya ke Kotagede pada tahun 1568 M. Sutawijaya mengangkat dirinya
menjadi raja Mataram dengan gelar penembahan Senapati Ing Alaga.
Pada masa pemerintahan Senapati ing Alaga, wilayah Mataram Islam diperluas
hingga ke daerah pesisir utara, kemudian ke daerah-daerah Jawa bagian timur,
dan ke daerah Jawa bagian barat.
2. Puncak
Kejayaan Mataram Islam
Dalam menjalankan pemerintahannya, Sutawijaya, Raja Mataram
banyak menghadapi rintangan. Para bupati di pantai utara Jawa seperti Demak,
Jepara, dan Kudus yang dulunya tunduk pada Pajang memberontak ingin lepas dan
menjadi kerajaan merdeka. Akan tetapi, Sutawijaya berusaha menundukkan
bupati-bupati yang menentangnya dan Kerajaan Mataram Islam berhasil meletakkan landasan
kekuasaannya mulai dari Galuh sampai Pasuruan.
Untuk memperluas daerah kekuasaanya, penembahan
senopati melancarkan serangan-serangan ke daerah sekitar. Misalnya dengan
menaklukkan Ki Ageng Mangir dan Ki Ageng Giring.
Pada tahun 1590,
penembahan senopati atau biasa disebut dengan senopati menguasai Madiun, yang waktu itu
bersekutu dengan Surabaya. Pada tahun 1591 ia mengalahkan Kediri dan Jipang, lalu
melanjutkannya dengan penaklukkan Pasuruan dan Tuban pada tahun 1598-1599.
Sebagai
raja Islam yang baru, panembahan senopati melaksanakan penaklukkan-penaklukan
itu untuk mewujudkan gagasannya bahwa Mataram harus menjadi
pusat budaya dan agama Islam, untuk menggantikan atau melanjutkan
kesultanan Demak.
Silsilah
raja Mataram Islam
Setelah Sutawijaya mangkat, tahta
kerajaan diserahkan oleh putranya, Mas
Jolang (Prabu Hanyokrowati)
yang dikenal juga sebagai Panembahan Sedo ing Krapyak. Setelah itu tahta beralih sebentar ke
tangan putra keempat Mas Jolang yang bergelar Adipati Martoputro.
Ternyata Adipati Martoputro menderita penyakit syaraf sehingga tahta beralih ke
putra sulung Mas Jolang yang bernama Mas Rangsang
pada masa pemerintahan Mas Rangsang,Mataram
mengalami masa keemasan. Pada
masa pemerintahan Sultan Agung, muncul kembali para bupati yang memberontak,
seperti Bupati Pati, Lasem, Tuban, Surabaya, Madura, Blora, Madiun, dan
Bojonegoro.
Sultan Agung
Hanyokrokusumo
Untuk menundukkan pemberontak itu,
Sultan Agung mempersiapkan sejumlah besar pasukan, persenjataan, dan armada
laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha Sultan Agung akhirnya
berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil menguasai seluruh Jawa,
kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Ia memindahkan lokasi kraton ke Karta (Jw. "kertå", maka muncul
sebutan pula "Mataram Karta"). Akibat terjadi gesekan dalam
penguasaan perdagangan antara Mataram dengan VOC yang berpusat di Batavia, Mataram lalu berkoalisi dengan Kesultanan Banten dan Kesultanan Cirebon dan terlibat dalam beberapa peperangan
antara Mataram melawan VOC.
Untuk menguasai seluruh Jawa, Sultan
Agung mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda. Namun usaha Sultan mempersiapkan pasukan di
bawah pimpinan Tumenggung Baureksa dan Tumenggung Sura Agul-agul pada tahun 1628 untuk
mengempung Batavia mengalami kegagalan.
Kegagalan tersebut
menyebabkan Mataram bersemangat menyusun
kekuatan yang lebih terlatih, dengan persiapan yang lebih matang. Maka pada
pada 1629, pasukan Sultan Agung kembali menyerbu Batavia. Kali ini, ki Ageng Juminah, Ki Ageng
Purbaya, ki Ageng Puger adalah para pimpinannya. Penyerbuan dilancarkan
terhadap benteng Hollandia, Bommel, dan Weesp. Akan tetapi serangan
ini kembali dapat dipatahkan, hingga menyebabkan pasukan Mataram ditarik mundur pada
tahun itu juga.
Wilayah Mataram
dibawah kekuasaan Sultan Agung
Karena
sudah menguasai hampir sebagian besar wilayah di Jawa khususnya Jawa Timur, dan
menguasai pusat-pusat perdagangan di pesisir pantai utara Jawa, Mataram
mencapai masa puncak kejayaannya.
3. Runtuhnya
kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam runtuh akibat adanya campur tangan
VOC sejak zaman pemerintahan Sunan Amangkurat 1 (Sultan Amangkurat Senapati ing
Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panatagama) yang meliputi hal politik untuk
melawan Trunajaya.
Akibatnya muncul pemberontakan
Trunajaya (Madura) yang dibantu oleh Pangeran Kajoran dan para pejabat dan
masyarakat yang sudah sangat tertekan. Tanggal 28 Juni 1677 Trunajaya berhasil merebut istana Plered.
Amangkurat I dan Mas Rahmat melarikan diri ke barat.
Istana Plered berhasil direbut kembali oleh Pangeran Puger (Kanjeng Susuhunan
ing Alaga Ngabdur Rahman Sayidin Panata Gama) yang menyerang dari Jenar. Babad Tanah Jawi
menyatakan, dengan jatuhnya istana Plered menandai berakhirnya Kesultanan
Mataram. Sepeninggal
Amangkurat I dia digantikan oleh Amangkurat
II (Amangkurat Amral), sangat patuh pada VOC sehingga kalangan istana banyak
yang tidak puas dan pemberontakan terus terjadi. Pada masanya, kraton
dipindahkan lagi ke Kartasura (1680)
Setelah Amangkurat II meninggal diganti Amangkurat III,
tetapi VOC tidak senang dengan Amangkurat III karena dia menentang VOC sehingga
VOC mengangkat Pakubuwana I sebagai raja, akibatnya Mataram memiliki dua raja
dan inilah yang menjadikan perpecahan Internal, Amangkurat III akhirnya
memberontak tapi akhirnya kalah dan ditangkap di Batavia lalu diasingkan di Ceylon, Srilanka dan meninggal tahun 1734.
Kekacauan politik dari
masa kemasa akhirnya dapat terselesaikan pada masa Pakubuana III setelah
wilayah Mataram dibagi menjadi dua yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan
Kasunanan Suarakarta tanggal 13 Februari 1755, pembagian wilayah ini
tertuang dalam Perjanjian Giyanti , perjanjian Giyanti adalah
kesepakatan yang dibuat oleh pihak VOC, pihak Mataram( diwakili oleh Pakubuwana
III) dan kelompok pangeran Mangkubumi. Nama Giyanti diambil dari lokasi
penjanjian tersebut ( ejaan Belanda, sekarang tempat itu berlokasi didukuh
Kerten , Desa Jantiharjo) ditenggara kota Karanganyar, Jawa Tengah, perjanjian
ini menandai berakhirnya kerajaan Mataram yang sepenuhnya independen.
Mataram
setelah perjanjian Giyanti
Berdasarkan perjanjian
ini wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah disebelah timur kali Opak
dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan Pakubuwana III dan tetap
berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah barat diserahkan kepada
Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi Sultan Hamengkubuwono I
yang berkedudukan di Yogyakarta.
Perpecahan terjadi
lagi dengan munculnya Mangkunegara ( R.M Said) yang terlepas dari kesunanan
Surakarta dan Pakualaman ( P. Nata Kusuma) , dan keempat pecahan Mataram
Kesultanan Mataram tersebut masih melanjutkan dinasti masing – masing , bahkan
pecahan Mataram tersebut terutama kesultanan Yogyakarta masih cukup besar dan
diakui masyarakat hingga sekarang.
BAB 3
PENUTUP
KESIMPULAN
Mataram
merupakan sebuah kerajaan Islam yang letaknya berada di pedalaman. Mataram pada
mulanya merupakan sebuah hutan di wilayah kerajaan Pajang. Mataram diberikan
kepada Ki Ageng Pemanahan atas jasanya dalam pembunuhan Sunan Prawoto. Oleh Ki
Ageng Pemanahan, mataram dibangun menjadi sebuah Kadipaten.
Oleh
Sutawijaya, Mataram dibangun menjadi sebuah kerajaan yang besar. Menggantikan
kerajaan Pajang yang berhasil dikalahkan. Sutawijaya bergelar penembahan Senopati ing Alaga. Senopati berhasil meluaskan wilayah Mataram hingga
hampir seluruh Jawa.
Sultan Agung mempersiapkan pasukan, persenjataan, dan armada
laut serta penggemblengan fisik dan mental. Usaha Sultan Agung akhirnya
berhasil pada tahun 1625 M. Kerajaan Mataram berhasil menguasai seluruh Jawa,
kecuali Banten, Batavia, Cirebon, dan Blambangan. Untuk menguasai seluruh Jawa,
Sultan Agung mencoba merebut Batavia dari tangan Belanda. Namun usaha Sultan selama dua
kali untuk
mengempung Batavia mengalami kegagalan.
Mataram
runtuh akibat adanya pengaruh VOC sejak zaman pemerintahan Amangkurat 1. Serta
adanya dualisme kepemimpinan dalam Mataram sejak diangkatnya Pakubuana 1.
Sehingga Mataram memiliki dua raja.
Oleh
karena itu, pada perjanjian Giyanti, Mataram dibagi menjadi dua wilayah yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunan Surakarta. Berdasarkan
perjanjian Giyanti wilayah Mataram terbagi menjadi dua, wilayah
disebelah timur kali Opak dikuasai oleh pewaris tahta Mataram yaitu Sunan
Pakubuwana III dan tetap berkedudukan di Surakarta, sementara wilayah disebelah
barat diserahkan kepada Pangeran Mangkubumi sekaligus ia diangkat menjadi
Sultan Hamengkubuwono I yang berkedudukan di Yogyakarta
DAFTAR RUJUKAN
Kerajaan islam di indonesia (http://yanti41.blogspot.com/2013/07/kerajaan-islam-di-indonesia.html diakses 2014-03-21) diakses 24 Maret 2014 pukul 08.30 WIB
Kesultanan Mataram
(id.m.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Mataram) diakses 04 Mei 2014 pukul 07.15
WIB
Makalah kerajaan islam. (http://professorbandi.blogspot.com/2012/11/makalah-kerajaan-mataram-islam_14.html) diakses 24 Maret 14 pukul 17:55 WIB
Olthof W.L . 2011. Babad
Tanah Jawi (Mulai dari Nabi Adam Sampai Tahun 1647). Yogyakarta: NARASI
Poesponegoro
Marwati Djoenoed, Nugroho Notosusanto. 2010. Sejarah Nasional Indonesia (Zaman Pertumbuhan dan Perkembangan Kerajaan
Islam di Indonesia). Jakarta: Balai Pustaka
http://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/iphone-x-versi-murah-meluncur-tahun.html
BalasHapushttp://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/ini-dua-nama-kandidat-ketum-golkar-bila.html
http://semuaceritavipdomino.blogspot.com/2017/11/saham-amazon-naik-kekayaan-jeff-bezos.html
Tunggu Apa Lagi Guyss..
Let's Join With Us At Dominovip.com ^^
Untuk info lebih jelas silahkan hubungi CS kami :
- BBM : D8809B07 / 2B8EC0D2
- Skype : Vip_Domino
- WHATSAPP : +62813-2938-6562
- LINE : DOMINO1945.COM
- No Hp : +855-8173-4523
Galuh itu Ciamis Jawa Barat
BalasHapusbagus artikelnya....
BalasHapus
sangat bermanfaat
trimakasih.
Las Vegas (LAS VEGAS) - Mapyro
BalasHapusGet directions, reviews and information for 서울특별 출장안마 Las Vegas 양산 출장마사지 (LAS VEGAS) in 당진 출장안마 Las Vegas, NV. 3131 안산 출장샵 South Las 의왕 출장마사지 Vegas Blvd. 3131 Las Vegas Blvd. 87501; United States.