Pencarian

Sabtu, 24 Januari 2015

PENGARUH EVOLUSI MANUSIA DIPANDANG DARI ARKEOLOGI DAN ANTROPOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SEKARANG



PENGARUH EVOLUSI MANUSIA DIPANDANG DARI ARKEOLOGI DAN ANTROPOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SEKARANG





MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Bahasa Indonesia Keilmuan
Yang dibina oleh Dr. Kusubakti Andajani, M.Pd. dan Muyassaroh, S.S., S.Pd.






Oleh
Galih Yoga Wahyu Kuncoro
130731615690









UM Malang
 
















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013
PENGARUH PROSES EVOLUSI MANUSIA DIPANDANG DARI ARKEOLOGI DAN ANTROPOLOGI BAGI KEHIDUPAN MANUSIA SEKARANG

1.  PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Evolusi adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa latin yang artinya membuka gulungan atau membuka lapisan. Kemudian diserap kedalam bahasa Inggris yang berubah artinya menjadi perkembangan secara bertahap. Perkembangan secara bertahap ini membuat manusia cerdas. Perkembangan ini didasari oleh evolusi.
Evolusi adalah suatu proses yang menunjukkan progess atau kemajuan yang didapat setelah berkembang dalam waktu lama.
Perkembangan manusia modern tidak bisa lepas dari proses evolusi. Evolusi manusia berawal dari Afrika dimulai dari serangkaian proses atau gejala alam yang memaksa manusia beradaptasi dengan lingkungan alam sekitarnya.
Darwin dalam Kuntjananingrat (2009:55) seleksi dan adaptasi adalah proses evolusi yang berasal dari alam sekitar. Proses seleksi dan adaptasi ini memakan waktu hingga berjuta-juta tahun. Seleksi dan adaptasi membuat makhluk hidup berevolusi atau punah. Kegagalan dalam proses adaptasi saat terjadinya seleksi membuat makhluk yang tidak bisa beradaptasi punah. Sedangkan makhluk yang bisa beradaptasi akan menciptakan makhluk yang lebih berkembang dari sebelumnya.
Adaptasi manusia terhadap lingkungan dalam waktu yang lama inilah yang membuat manusia berkembang. Secara umum disini akan dibahas masalah evolusi. Bagaimana evolusi tersebut. Evolusi memiliki ciri tersendiri pada manusia.
Proses evolusi manusia mencirikan beberapa hal. Antara lain yaitu perubahan bentuk, perubahan volume otak dan lainnya. Evolusi manusia ini menarik untuk dibahas karena memunculkan beberapa teori-teori tentang evolusi.
Teori-teori evolusi yang dibahas disini adalah toeri evolusi menurut Arkeologi dan menurut Antropologi. Pemilihan judul dikarenakan penulis tertarik dalam proses evolusi serta kemudahan penulis dalam mendapatkan referensi. Evolusi banyak dibahas didalam buku-buku.
Proses evolusi ini menarik dibahas karena pada dasarnya evolusi dibahas pada pengetahuan alam, namun penulis mencoba menjelaskan proses evolusi manusia dilihat dari pengetahuan sosial. Evolusi manusia yang dijelaskan pada konsep pengetahuan sosial membuat pengaruh terhadap manusia sekarang.
 Proses evolusi berpengaruh terhadap manusia sekarang. Seberapa berpengaruh inilah yang akan dijelaskan penulis. Pengaruh evolusi evolusi ini sangat berperan didalam kehidupan manusia. Peran evolusi manusia dari jangka waktu yang berjuta-juta tahun menimbulkan hal yang baru dalam kehidupan manusia.
Misalnya bagaimana peran perkembangan otak terhadap manusia sekarang dan peran perubahan bentuk tubuh dari hasil evolusi manusia. Perkembangan otak akan mempengaruhi bagaimana cara berpikir manusia cara menggunakan akalnya dan  perubahan bentuk manusia dalam proses evolusi yang mengakibatkan manusia bisa berjalan tegak, menggunakan jari-jari tangannya secara halus dalam memegang benda.
Hal yang baru tersebut membuat manusia menjadi modern seperti sekarang ini. Manusia yang dahulunya dibilang primitif seperti hewan hingga sekarang manusia yang berbudaya.

1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini dijabarkan sebagai berikut.
1.      Bagaimana proses evolusi manusia dipandang dari Arkeologi?
2.      Bagaimana proses evolusi manusia dipandang dari Antropologi?
3.      Bagaimana pengaruh evolusi manusia terhadap manusia sekarang?

1.3. Tujuan
Adapun tujuan makalah ini dijabarkan sebagai berikut.
1.      Menjelaskan proses evolusi manusia dipandang dari Arkeologi.
2.      Menjelaskan proses evolusi manusia dipandang dari Antropologi.
3.      Menjelaskan pengaruh evolusi manusia bagi kehidupan manusia sekarang.

2.      PEMBAHASAN
2.1. Evolusi Manusia Dipandang dari Segi Arkeologi
Menurut arkeologi, ciri tubuh makhluk hidup ditimbulkan oleh faktor pewarisan dan lingkungan. Satuan pewarisan sifat adalah gen yang berderet pada kromosom. Manusia sekarang mempunyai 23 pasang kromosom dan pada sebuah kromosom terdapat beberapa ribu gen.
            Pada kembang biak, gen dari kedua orang tua menurun kepada anaknya sehingga terdapat kombinasi gen baru. Dalam suatu populasi gen dan frekuensinya tidak berubah kecuali terjadi kejadian tertentu. Perubahan gen dapat terjadi apabila terjadi mutasi, yaitu gen atau kromosom yang berubah; seleksi alam. Perubahan frekuensi gen tersebutlah yang disebut evolusi, yang berlangsung lambat laun dari angkatan ke angkatan.
Evolusi pasti akan terjadi jika salah satu faktornya ada.  Proses evolusi yang dapat diamati ialah mikroevolusi, yaitu perubahan gen dalam ukuran kecil dibawah tingkat spesies. Sedangkan proses makroevolusi terjadi dalam jangka waktu yang panjang sehingga prosesnya tidak pernah dapat diamati.
Dalam proses evolusi manusia, terdapat beberapa proses penting yang terjadi. Pertama adalah sikap tubuh dan cara bergerak. Sikap tegak adalah hal pokok. Sikap tegak dimulai dengan kemampuan duduk tegak, melalui tahapan berjalan tegak, tahapan lari tegak dan berdiri tegak dalam waktu yang lama. Dalam proses inilah terjadi perubahan-perubahan pada tulang belakang, berpindahnya titik berat badan mendekati anggota tubuh bagian bawah. Anggota atas dibebaskan dari tugasnya menampung berat badan sehingga ukurannya mengecil.
Perubahan pada bagian tubuh juga terjadi karena letaknya berubah dari horizontal ke vertikal. Panggul sekarang sebagai tempat menahan beban berat tubuh dari atasnya dan rongga perut. Titik berat badan mendekati tulang belakang sehingga dada menjadi pipih. Otot untuk bergerak dan berjalan berubah pula. Peredaran darah dan proses persalinan juga terpengaruh proses perubahan sikap.
Salah satu akibat dari berdiri tegak adalah pembebasan tangan dari tugas menunjang berat badan. Lengan menjadi bergerak lebih leluasa dan daripada tungkai. Tangan lebih mudah dipakai untuk menggenggam dan dan melakukan pekerjaan cermat lain.
Yang terpenting pada lengan ialah tangan sendiri. Tangan ini lebih mudah dipakai untuk menggenggam cermat. Seperti dalam menggunakan alat kecil tidak hanya untuk menggenggam kukuh seperti alat besar. Ibu jari berperan penting dalam menggenggam cermat.
Evolusi tangan sangat berpengaruh terhadap evolusi budaya. Memakai, membawa, dan membuat alat dimungkinkan oleh pembebasan tangan dan perkembangannya. Berburu dan membawa hasil buruan dan berbagi makanan juga dimungkinkan oleh perkembangan tangan.
Selain sikap tegak, yang pokok dalam evolusi manusia adalah evolusi tengkorak. Tengkorak terdiri atas tengkorak muka dan tengkorak otak. Evolusi kepala berhubungan erat dengan evolusi muka, sebagai bagian teratas sistem pencernaan dan sistem pernafasan, serta evolusi otak.
Mulut pada primata bekerja sebagai alat penguyah dan sebagai alat pencerna. Dalam proses evolusi, pada awalnya geraham manusia itu besar dan kuat untuk alat pengunyah. Gigi yang besar tersebut membawa efek terhadap bentuk muka manusia sehingga bentuknya menebal pada kening, tulang pipi menjadi kuat.
Evolusi otak, berkembang dari volume maupun strukturnya. Pembesaran volume otak mengubah bentuk tengkorak sehingga bertambah tinggi serta membulat di muka, atas, samping dan belakang.
Pembesaran ke muka menyebabkan dahi maju ke atas mata sehingga tonjolan pada kening mampu melindungi bola mata dari atas. Perbesaran keatas membuat atap tengkorak melengkung lebih baik. Perbesaran ke samping membuat lebar tengkorak terbesar berada pada tinggi samping kepala bukan didekat dasar kepala. Perbesaran ke belakang membuat otak kecil membesar.
Indra pembau menjadi berkurang sehingga rongga hidung tidak lagi menonjol kedepan. Sebaliknya, indra penglihat menjadi penting sehingga bagian otak bagian belakng yang berhubungan dengan penglihatan membesar.
Jadi, hal yang berkaitan erat dengan evolusi adalah pewarisan dan lingkungan. Yang akhirnya membentuk tubuh manusia seperti sekarang.

2.2. Proses Evolusi Dipandang dari Segi Antropologi
Pada pertengahan abad ke-19 para ahli biologi, diantaranya yang terkenal adalah Charles Darwin, mengumumkan teori mereka tentang proses evolusi manusia. Menurut teori tersebut pada awalnya bumi hanya dihuni oleh makhluk bersel satu seperti protozoa. Dalam jangka waktu beratus-ratus juta tahun lamanya timbul dan berkembang bentuk-bentuk hidup berupa makhluk dengan organisme yang makin kompleks, dan dalam perkembangan terakhirnya berkembang atau berevolusi menjadi makhluk-makhluk seperti kera dan manusia.
Dalam proses evolusi biologi, para ahli mengelompokkan ragam jenis makhluk hidup yang ada dimuka bumi. Para ahli telah membuat sistem klasifikasi berdasarkan morfologi dan organismenya. Oleh karena itu, manusia dimasukkan kelas mamalia yang artinya menyusui dan manusia ikut dimasukkan ke dalam suku primata yang segolongan dengan kera dan gorila. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Darwin sebelumnya, Darwin telah mengobservasi dan meneliti tentang persamaan ciri-ciri organ kera dan manusia.
Dalam proses evolusi, bentuk-bentuk makhluk yang baru timbul dari proses percabangan dari bentuk-bentuk makhluk yang lebih tua. Dalam proses tersebut ciri-ciri biologi  yang baru berwujud pada organisme suatu makhluk tertentu menyebabkan terjadinya perbedaan bentuk dari organisme induk.
Penyebab perbedaan ini terletak di gen. Organisme dari semua makhluk didunia tidak hanya terdiri dari satu sel saja, manusia selnya sampai sepuluh triliun (10.000.000.000.000). Setiap sel memiliki fungsi dan tugas yang berbeda. Namun setiap sel memiliki inti yang sama. Manusia setiap intinya terdiri dari 46 bagian berupa ulat-ulat kecil yang disebut kromosom oleh ahli biologi.
Awalnya, apabila sel sperma bertemu dengan sel telur, maka akan terjadi zygote. Seluruh tubuh organisme tadi berasal dari zygote tersebut dengan suatu proses yang disebut mitosis. Tiap-tiap kromosom akan membelah menjadi dua sehingga timbul dua sel baru. Kedua sel baru tadi akan aktif membelah menjadi empat. Kemudian dari empat akan membelah hingga menjadi triliunan sel yang merupakan bahan dari suatu organisme lengkap.
Pada proses mitosis semua sel itu sama saja, kecuali pada sel gamete atau sel kelamin. Di sel kelamin tidak terjadi proses pembelahan melainkan proses pemisahan kromosom yang, namun dari proses pemisahan kromosom inilah yang akan menentukan berbagai ciri makhluk hidup.
Dalam proses evolusi, ciri makhluk hidup tersimpan dalam gen.  Perkembangan manusia dari nenek moyangnya menunjukkan perubahan dan perbedaan ciri-ciri. Perbedaan ini yang dikenal dengan percabangan.
Percabangan ini dapat terjadi karena 3 faktor, yaitu : proses mutasi, proses seleksi alam dan adaptasi, dan proses menghilangnya gen secara kebetulan (random genetic drift).
Mutasi adalah suatu proses yang berasal dari dalam organisme.  Suatu ketika gen yang diturunkan dalam jangka waktu lama saat membentuk zygote akan memunculkan ciri baru dan berubah sifatnya.
Seleksi dan adaptasi adalah suatu proses evolusi yang berasal dari luar. Perubahan manusia terjadi karena gen yang berubah dan cocoknya gen dengan lingkungan. Gen baru yang telah diseleksi oleh alam atau telah beradaptasi akan terbawa langsung kedalam tubuh organisme.
Menghilangnya gen tertentu juga sering disebabkan oleh peristiwa yang tidak berasal dari dalam organisme atau alam sekitar, tetapi disebabkan karena kebetulan.
Jadi, manusia merupakan jenis makhluk hidup cabang dari primata yang berevolusi. Dari perubahan gen hingga proses seleksi alam yang membuat manusia mengalami evolusi.

2.3. Pengaruh Evolusi Manusia bagi Kehidupan Manusia Sekarang.
Evolusi manusia yang dipengaruhi oleh faktor dalam dan luar menyebabkan manusia sekarang menjadi berkembang. Perkembangan ini dimullai dari sikap fisik tubuh manusia yaitu proses berdiri tegak dan berjalan tegak.
            Akibat perubahan ini, terjadi perubahan fisik lainnya pada manusia, misalnya pada ruas rongga dada, proses persalinan manusia.
            Perubahan fisik ini mengakibatkan tangan manusia bergerak bebas, perbesaran volume otak, dan manusia bisa berdiri dan berjalan secara tegak. Dengan bebasnya tangan manusia dari aktivitas yang membebani sebelumnya, tangan manusia menciptakan suatu kebudayaan. Volume otak yang lebih besar membuat manusia lebih menggunakan akal dan pikirannya daripada ototnya. Berdiri dan berjalan tegak membuat manusia menumpu berat badannya pada panggul, hal ini merubah struktur tulang belakang manusia dan membuat manusia berbeda dengan primata pada umumnya.

3.      PENUTUP
3.1.Kesimpulan
3.1.1      Proses evolusi manusia dipandang dari arkeologi.
            Evolusi dimulai dari gen yang terletak di kromosom pada manusia. Pada proses perkembang biakan gen ini akan diwariskan pada anaknya. Jika salah satu syarat evolusi terpenuhi, maka akan terjadi evolusi. Yang terpenting dari proses evolusi adalah perubahan bentuk tubuh manusia. Yaitu cara berdiri dan berjalan. Proses ini akan berpengaruh terhadap bentuk tubuh yang lain.

3.1.2        Proses evolusi dipandang dari antropologi.
Evolusi antropologi menyebut manusia berasal dari makhluk sejenis primata. Proses evolusi ini akan membuat manusia menjadi bebas menggunakan tangannya. Dengan tangannya yang bebas, manusia dengan leluasa bisa menggunakan tangannya untuk hal lain misalnya memegang. Karena sering dipakai tangannya menjadi terampil dan membuat manusia bisa membuat alat dan terjadi kebudayaan. Jadi proses evolusi membuat manusia berbudaya. Perubahan volume otak juga membuat manusia prasejarah menjadi pintar dan berakal.

3.1.3        Pengaruh evolusi bagi manusia sekarang.
Seperti uraian diatas, baik dari arkeologi maupun antropologi, menyebutkan bahwa proses evolusi membuat manusia berubah bentuk dan dari proses perubahan bentuk tersebut manusia menjadi berbudaya, terampil menggunakan anggota tubuhnya misalnya tangan untuk menggenggam.


3.2    Saran
Manusia sebagai makhluk yang diciptakan paling sempurna yang berasal dari evolusi selama berjuta-juta tahun tidak boleh jemawa atas kesempurnaannya.
Manusia tidak lepas peranannya dari kuasa Tuhan oleh karena itu manusia harus selalu bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kesempurnaan manusia tetap berasal dari Tuhan bukan dari proses evolusi, evolusi hanya perantara dari Tuhan untuk membuat manusia menjadi sempurna.
            Ucapan syukur senantiasa harus dilakukan terhadap Tuhan yang menciptakan manusia. Tuhan menciptakan manusia dengan tujuan sebagai pemimpin dimuka bumi. Oleh karena itu manusia harus bertanggung jawab atas segala sesuatu yang mereka perbuat terhadap bumi.
           
Daftar Rujukan

Poesponegoro, Marwati Djonoed. 2007. Sejarah Nasional Indonesia Edisi              Pemutakhiran. Jakarta : Balai Pustaka.
Koentjananingrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta : Rineka Cipta.
Susantio Djulianto. 2012. Evolusi Manusia: Menguak “Harta Terpendam”.  MAJALAH ARKEOLOGI INDONESIA. (Hurahura.wordpress.com/2012/01/13/evolusi-manusia-menguak-harta-terpendam/),(online), diakses 10 Februari 2013.
Fikri Sapulette. 2013. Memahami Teori Evolusi dan Teori Difusi Dalam Antropologi. (fhixreesapulettehattoe.wordpress.com/2013/04/11/memahami-teori-evolusi-dam-teori-difusi-dalam-antropologi/), (Online), diakses pada 10 Februari 2013.


           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar