Pencarian

Sabtu, 24 Januari 2015

SEJARAH INGGRIS




Sejarah Negara Inggris: Dari Reformasi hingga sekarang




MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Eropa
Yang dibina oleh Aditya Nugroho Widiadi, S.Pd., M.Pd






Oleh
Galih Yoga Wahyu Kuncoro
130731615690









UM Malang
 
















UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013



BAB 1
PENDAHULUAN

1.      Latar belakang
            Great Britain is, without contradiction, the largest, finest, and most considerable island in Europe”. (Rapin de Thoyras, The History of England: 22).     
            Inggris adalah sebuah negara kepulauan yang termasuk di wilayah Eropa Barat. Negara ini berbentuk kerajaan (Monarki) dengan sistem konstitusi. Sebagai salah satu negara maju di abad ini, sejarah Inggris menarik untuk dibahas karena sejarah Inggris memiliki sebuah dampak yang hingga sekarang masih bisa dirasakan.
            Sejarah Inggris yang dibahas oleh penulis dimulai dari reformasi di Inggris akibat adanya reformasi gereja. Reformasi gereja yang dicetuskan oleh membawa perubahan besar ketika reformasi berlangsung di Inggris.
            Kemudian diteruskan oleh revolusi industri akibat adanya penemuan-penemuan dalam bidang teknologi pasca renaissance di Eropa yang dampaknya adalah proses industrialisasi yang terjadi sampai sekarang. Revolusi industri ini berdampak kepada manusia dan alam sekitarnya.
            Setelah terjadi revolusi industri yang mengakibatkan terjadinya kolonialisasi dan perang akibat adanya modernisasi teknologi senjata perang, muncullah perang dunia pertama dan kedua yang juga diikuti oleh negara Inggris dan menjadikan Inggris sebagai salah satu pemenang perang di pihak sekutu.
            Inggris merupakan negara berbentuk monarki dengan konstitusi sesuai dengan pernyataan dari Kingfisher dalam bukunya Ensiklopedi Geografi. “Pemimpin Inggris Raya secara resmi dipangku oleh keluarga kerajaan. Namun kepentingan politik negara dijalankan oleh perdana menteri yang biasanya berasal dari pemimpin partai politik mayoritas di Majelis Perwakilan Rendah di Westminter, London.” (Kingfisher, 2006:165)
            Inggris menagalami pergejolakan ekonomi akibat perang dunia pertama maupun kedua sehingga perekonomian inggris jatuh. Dan inflasi muncul karena kegiatan ekspor dan impor yang tidak seimbang.
            Munculnya perdana menteri wanita pertama, Margaret Thatcher, di Inggris membuat ekonomi Inggris mulai stabil meskipun banyak kebijakannya yang tidak populer dan mengakibatkan jatuhnya kekuasaannya setalah sebelas tahun memimpin
            Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan makalah ini.

2.      Rumusan Masalah
1.      Bagaimana sejarah Inggris sebelum dan setelah reformasi?
2.      Bagaimana sejarah Inggris setelah revolusi tahun  hingga sekarang?
3.      Dampak sejarah negara Inggris bagi negara Indonesia ?

3.      Tujuan Pembahasan
1.      Menjelaskan sejarah negara Inggris sebelum dan setalah reformasi!
2.      Menjelaskan sejarah negara Inggris Setelah revolusi hingga sekarang!
3.      Menjelaskan dampak sejarah negara Inggris bagi negara Indonesia!

4.       
BAB 2
PEMBAHASAN

1.         Reformasi di Inggris.
The fact is that this country too has had its revolutionary past, like France from 1789, Rusia from 1917 ; only our revolution took place in the seventeenth century. Its exercised a very great influence upon Europe for the next century, until French Revolution (Rowse A.L,1947: 61). Menurut Rowse, revolusi Inggris yang terjadi pada abad ke-17 membawa dapak yang besar hingga munculnya Revolusi Perancis.
Revolusi ini membawa banyak perubahan. Perbedaan pembangunan bisa dilihat. Dimana pada akhir abad ke-17 Inggris sudah menganut sisten parlementer dengan terdapat kebebasan dalam berbicara pada setiap orang.
Periode yangh berbahaya ketika terjadi reformasi dan pembalikan reformasi adalah ketika Tudor berkuasa. Dengan perang dengan Spanyol yang berkelanjutan. Negara Inggris mendapat keuntungan ketika Elizabeth pada tahun 1609 menemukan koloni permanen di benua Amerika di Jamestown. Sejak itu, perang Spanyol dan Perang Saudara antar koloni di Atlantik terjadi.
Kemudian EIC dikirim pertama kali dengan armada yang dipersenjatai untuk melawan kekuasaan Portugis dan Belanda. EIC dikirim untuk meningkatkan hubungan dagang dengan Hindia Timur.
Sebelum meninggalnya Elzabeth, pejabatnya menggunakan kekuasaan agar dapat mengklaim kekuasaannya di pemerintah. Oleh karena itu ketika 1612 pemerintah berada ditangan Robert Cecil, yang meneruskan kebijakan politik ayahnya. Kegagalan dalam menyebarkan ideologi Puritanisme membuat James’s Bishop memberikan Bible yang dapat dipertanggungjawabkan (1604-11).
Perbedaan ideologi antara kaum katolik dan royalis protestan membawa Inggris kedalam perang. Dimana dibelakang Parlemen, Raja didukung oleh penguasa tanah (Bangsawan0 dan Gereja Katolik. Meskipun pada akhirnya Raja mengalah dalam perang demi uang. “ In the end its economic resources were too much for the Royalist ; the King lost the war for want of money”. (Rowse, 1947:67)
            Munculnya Navigation Act pada tahun 1651 membuat Inggris memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melawan angkatan laut Belanda. Ketika Charles II kembali dari Perancis pada tahun 1641, kota London terbakar.
William of Orange diselamatkan oleh Mary and William. Ketika dia menjadi raja, dia menggunakan taktik dengan basis militer dan agama. Sehingga menjadi revolusi berdarah melawan Whigs dan Tories. Akibat dari Revolusi Inggris, Inggris menjadi pemimpin di Eropa bersanding dengan kerajaan Belanda dan Jerman.
“For with the Revolution England moved into that position of natural leadership against his aggressive designs in Europe which the paralysing conflict for power within country had prevented it from taking. Louis XIV had taken advantage of our being a mere counter in Europe under the Stuarts to build up an overhelming ascendancy which threatened the country indepedence of Holland and the German States,”. (Rowse, 1947: 76)
2.      Sejarah negara Inggris setelah revolusi hingga sekarang

2.1 Revolusi industri
            Revolusi ini merupakan revolusi yang benar-benar berazas pada industri sesuai dengan pernyataan dari Burns, Lerner, Meachan dalam bukunya Western Civilization “There have been many revolution in industry during the history of Western Civilization, and there will undoubtely be many more Periods of rapid technological change are often called revolutions and justifiably so. But, there is one Industrial Revolution. Occuring during the hundred years after 1780, it witnessed the first breaktrough from a rural handicraft economy to one dominated by urban, machine-driven manufacturing”. (Burns. Lerner. Meachan ,1984:716)
            Industrialisasi pertama kali berjalan di Inggris dikarenakan persediaan arang (batu bara) dan besi yang banyak dan mudah dikembangkan dan membuat Inggris menjadi negara metalurgi dan pertambangan. Pada awalnya revolusi industri di Inggris ditunjang oleh sistem transportasi kanal dan jalan-jalan tol yang telah dibangun oleh para pengusaha swasta agar mendapat keuntungan dalam bisnis mereka. Selain itu Inggris memiliki kelompok buruh pertani yang tidak mampu lagi mencari nafkah di negeri itu.
            Inggris memiliki modal untuk berinvestasi di dalam industri-industri baru. Dana ini berasal dari para tuan tanah (manor) yang kaya akibat perdagangan. Para Manor ini biasanya adalah bangsawan yang memiliki lahan pertanian yang luas yang kemudian beralih menjadi lahan industri. Suku bunga atas pinjaman jatuh pada abad kedelapan belas, merangsang investasi. Kelas menengah memperluas ketersediaan pasar dalam negeri untuk industri-industri yang muncul. Koloni-koloni diluar negeri dibentuk untuk memperluas pangsa konsumen bagi industrialisasi. Negara koloni juga dieksploitasi sumber daya alamnya (bahan-bahan mentah) yang dipakai dalam proses industrialisasi.
            Perubahan di bidang teknologi yang dirasakan antara lain, ditemukannya mesin penenun kain oleh John Kay tahun 1733 yang memungkinkan kenaikan dalam produksi kain. Kemudian mesin ini disempurnakan oleh James Hargreaves pada tahun 1768. Kemudian terus dikembangkan hingga akhirnya muncul mesin penenun karya Richard Arkwright dan Samuel Compton (1779) yang mengakibatkan semakin cepatnya proses pemintalan dan penenunan dengan menggunakan tenaga air pada alat penenun.
            Mesin ciptaan Arkwright merupakan awal mula perkembangan sebuah pabrik. Karena msein ini digerakkan oleh tenaga air maka industri-industri ini pada awalnya berkembang didaerah aliran sungai. Sehingga kota-kota baru tumbuh di daerah yang dekat dengan air.
            Munculnya mesin uap yang dikembangkan oleh James Watt seorang Skotlandia pada tahun 1760-an menyebabkan peralihan industri-industri dari daerah dekat aliran air. Hal ini disebabkan karena mesin uap digerakkan oleh arang atau kayu, sehingga pabrik-pabrik tidak terbatas didaerah yang dekat aliran air.
            Munculnya industri besi akibat efek dari mesin uap. Mesin uap terbuat dari logam yang kuat untuk menahan daya-daya yang dibangkitkan oleh sumber tenaga yang lebih kuat dari air. Sehingga pada 1780-an dibuat mesin dari besi tempaan, dan muncul baja yang lebih kuat dari besi pada tahun 1860-an.
            Industri besi menyababkan permintaan batu bara menjadi semakin besar untuk bahan bakar tungkunya. Karena mesin uap memungkinkan terjadinya pemompaan air lebih cepat dan lebih dalam, tambang dibuat semakin dalam untuk mengambil lapisan-lapisan yang kaya dengan mineral.
            Kemudian muncul proses-proses pengubahan besi menjadi logam dengan cara penghilangan dengan cepat unsur-unsur yang tak murni di dalam besi yang ditemukan oleh Henry Bassemer (1856). Kemudian digantikan oleh temuan William Siemens dan Pierre dan Emile Martin yang menyebabkan baja begitu murah dan dengan cepat menggantikan besi di dalam industri karena ketahanannya.
            Munculnya msein uap yang ditemukan oleh James Watt mengakibatkan perubahan dalam transportasi. Munculnya jalur kereta api antara Manchester dan Liverpool memicu pembangunan jalur kereta api serupa di berbagai belahan dunia. Kemudian munculnya kapal bertenaga mesin uap juga mengubah transportasi di jalur laut sehingga kapal-kapal dengan layar mulai tergusur oleh kapal bermesin.
            Revolusi industri di Inggris juga mengubah masyarakat. Banyak terjadi urbanisasi yang mengakibatkan membeludaknya warga di daerah perkotaan. Kota-kota industri berkembang pesat namun terkendala dibidang sanitasi dan perumahan yang kumuh milik kelas pekerja atau buruh pabrik. Akibatnya yang kaya maupun miskin juga saling terkena penyakit.
            Revolusi industri juga mendorong terjadinya perubahan dalam struktur sosial masyarakat. Revolusi industri membuat golongan kaum borjuis semakin berkembang dan golongan kaum borjuis paling kaya adalah bankir, pemilik pabrik dan tambang serta para pedagang.
            Kehidupan kelas perkerja saat terjadi revolusi industri sangatlah tidak mudah. Jam kerja mereka sangat panjang setiap hari. Bayaran pekerjaan mereka lebih tinggi daripada bertani namun standar kehidupan mereka lebih rendah.
            Kondisi tempat kerja sangat buruk seperti tempat tinggal mereka. Pabrik begitu kotor dan panas serta tidak ada ventilasi. Pekerjaan mereka sangat lama dan begitu melakukan kesalahan akan dihukum oleh mandor.
            Akibatnya muncul sebuah pembaharuan dalam bidang industri yang disebabkan oleh sejumlah anggota parlemen yang mendesak agar dilakukan pembaharuan. Tahun 1828, parlemen mencabut undang-undang abad ketujuh belas. Tahun 1833, perbudakan dihapus oleh parlemen di wilayah Inggris (Britania). Dan yang membuat para pekerja lega adalah ketika Parlemen mengesahkan Undang-undang Pabrik (1833) yang mengesahkan bahwa anak yang berada di bawah umur 13 tahun tidak boleh bekerja lebih dari 9 jam sehari dan tidak ada yang boleh bekerja antara usia 13-18 tahun 69 jam tiap minggu. Parlemen juga melarang anak usia dibawah 10 tahun bekerja di pertambangan.
            Undang-undang 1847 menetapkan bahwa anak laki-laki dan perempuan di bawah 18 tahun tidak boleh bekerja lebih dari 10 jam tiap hari. Pada awalnya ini ditentang oleh para pekerja karena dianggap merugikan mereka dalam memperoleh pendapatan lebih. Namun akhirnya mereka menyetujui.
            Tahun 1833, Parlemen menyisihkan sebagian kecil dana untuk pendidikan dasar. Undang-undang Pendidikan 1870 memberikan kewenangan kepada daerah unjtuk membangun sekolah-sekolah dasar. Pada 1891, sekolah-sekolah dasar ini menjadi gratis.
            Revolusi industri memunculkan dua paham teori baru yaitu Liberalisme dan Sosialisme terkait dengan sikapnya terhadap perekonomian rakyat. Hingga sekarang masih terjadi pertentangan akibat paham Liberalisme dan Sosialisme. Misalnya ketika Uni Soviet (Sosialisme) bertentangan dengan Amerika Serikat (Liberalisme).
            Dampak lain revolusi industri adalah rusaknya alam sekitar dalam kehidupan manusia. Polusi berkembang pesat dengan adanya revolusi indsutri terkait dengan penggunaan batu bara sebagai bahan bakar. Penambangan batu bara, besi, dan mineral serta logam-logam yang lain membuat kondisi alam memburuk. Karena pada dasarnya logam dan batubara tidak bisa diciptakan oleh manusia. Punahnya beberapa spesies hewan juga terjadi akibat adanya revolusi industri, misalnya kupu-kupu Biston Betalurria warna  cerah (Putih).
            Dampak revolusi juga terjadinya perlombaan dalam pengembangan senjata. Hal ini mengakibatkan terjadinya persaingan terbuka yang membuat perang terjadi di wilayah Eropa dan dampaknya dirasakan hingga hampir ke seluruh penjuru dunia.

a.      Perang Dunia 1 yang di ikuti oleh Inggris
Keterlibatan Inggris dalam perang dunia pertama dimulai ketika kebijakan Jerman di bawah Kaisar barunya “Kaisar muda William II (1888-1918) yang mengganti Bismarck. Hal ini mengakibatkan Jerman memiliki banyak perwira yang suka perang. Kekuatan militer Jerman yang tumbuh pesat membuat Britania (Inggris) merasa khawatir. Industrialisasi yang tumbuh pesat di kubu Jerman membuat Inggris merasa akan tersaingi dalam perdagangan potensial.
            “Inggris juga tertekan karena usaha-usaha Jerman yang semakin bertambah untuk menjadi kekuatan kolonial yang besar—suatu tujuan yang dituntut oleh para nasionalis Jerman. Tetapi yang paling menyusahkan adalah keputusan Jerman untuk membangun angkatan laut yang besar, karena hal itu dapat mengganggu perdagangan luar negeri Inggris atau bahkan memblokade Kepulauan Inggris”. (Marvin Perry, 2013:255)
            Inggris kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menambah pajak dan menganjurkan proposal penambahan pendapatan. Sehingga Inggris bisa mengatasi blokade yang dilakukan oleh pasukan Jerman di wilayah sekitar laut Inggris.
            Akibatnya Inggris mulai mendekati Perancis dan Rusia. Perancis yang merupakan musuh Inggris sejak dahulu mengakhiri pertentangan dengan Inggris. Kemudian Inggris, Perancis dan Rusia membentuk aliansi untuk mengimbangi aliansi Jerman.
            Ketika Belgia menolak ijin tentara Jerman yang hendak menyerang Perancis, Jerman menyerang Belgia yang netral. Inggris kemudian membantu Belgia. Ketika Belgia jatuh ke Jerman dan Jerman hendak menyerang Perancis,, Inggris membantu Perancis dalam perang di front barat. 
            Penyerangan di Verdun dimulai dengan Inggris yang menyerang pada 1 Juli. Pada akhir 1916, Inggris dan Perancis mengusahakan penerobosan sungai Somme. Disini terjadi pertempuran berdarah dengan korban tewas dan luka 600.000 jiwa dalam sehari. Serangan terakhir Jerman pada 21 Maret 1918. Jerman menyerang front barat. Inggris berhasil bertahan dari serangan Jerman.
            Perang dunia pertama diakhiri dengan ditanda tanganinya perjanjian Versailles pada 28 Juni 1919. Disini Jerman merasa dirugikan dengan datangnya Amerika Serikat. Inggris merasa bersalah atas perlakuannya pada Jerman, kurangnya kehendak untuk memaksakan dan bahkan lebih menyukai revisi perjanjian.

b.      Perang Dunia 2 yang di ikuti oleh Inggris
            Ketika Jerman mengingkari perjanjian Versailles, Inggris hanya mengalah karena ancaman perang dari Jerman dibawah kekuasaan Hitler. Inggris beranggapan bahwa dengan mengalah Inggris menerapkan kebijakan penenangan kepada Jerman dengan harapan Jerman tidak akan menyeret Eropa dalam perang lebih lanjut.
            Inggris tidak mengira jika remiliterisasi Rhineland akan menyeret Inggris ke dalam perang, karena Inggris mengira bahwa remiliterisasi tidak akan membawa perang.
            Ketika Cekoslavia hendak diserang oleh Jerman, PM Inggris, Neville Chamberlain menawarkan perundingan. Sehingga pada akhirnya Sudetenland diberikan kepada Jerman.
            Inggris mengadakan perundingan dengan Perancis dan Uni soviet. Namun tidak terjadi kesepakatan diantara ketiganya. Inggris takut jika perundingan tersebut disepakati akan membawa Inggris kedalam perang.
            Ketika Jerman menyerang Polandia, Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman. Ketika pasukan Jerman berhasil menyerbu hutan Ardennes, mereka menyerang pasukan Inggris dan Perancis di pelabuhan Dunkirk. Dengan kekalahan Perancis, Hitler berharap bahwa Inggris akan mengajukan perdamaian. Namun oleh Inggris hal tersebut ditolak.
            Kemudian Inggris di serang oleh Jerman. Hampir setiap hari terjadi pertempuran antara Luftwaffe dengan RAF. Namun penyerangan tersebut akhirnya dihentikan oleh Jerman. Akhir dari Battle of Britain seperti yang diungkapkan oleh Mosley, “And in truth the Battle of Britain was over, too. Although the war had a long and weary way to go, slowly the fact seeped into everyone’s mind that so far as the dismemberment of Britain was concerned the danger was over ; the United Kingdom was still there, united and free”. (Mosley, 1977:191)
            Pada April 1945 Inggris dan sekutu berhasil memasuki Jerman. Sehingga Jerman berhasil dikalahkan. Akibatnya muncul dua negara adikuasa yang menggeser kekuasaan besar tradisional (Inggris, Perancis, Jerman).
            Setelah perang dunia kedua selesai, Inggris banyak memerdekakan negara jajahan koloanismenya antara lain: India, Malaysia, Pakistan. Inggris juga sempat mendatangi Indonesia dan menggempur Surabaya pada 10 November 1945.
Perang dunia kedua yang telah berakhir membuat Inggris mendapatkan bagian dari wilayah Jerman, yaitu Jerman Barat yang juga dikuasai bersama oleh pasukan sekutu ketika perang dingin dengan Uni Soviet terjadi. Inggris dan pasukan sekutu banyak mebgirimkan bantuan kepada rakyat Berlin Barat yang logistiknya diputus oleh pasukan Uni Soviet.

c.       Inggris Raya
            Great Britain is, without contradiction, the largest, finest, and most considerable island in Europe”. (Rapin de Thoyras, The History of England: 22). Menurut Thoyras, Inggris merupakan sebuah negara kepulauan yang paling besar, paling baik di Eropa.
            “Kerajaan Inggris Raya memiliki sejarah politik yang kompleks. Inggris dan Wales bergabung pada abad ke-16. Sementara dalam 1707, akta penggabungan membentuk Inggris Raya yang memasukkan Skotlandia sebagai salah satu anggota.” (Kingfisher, 2006:165)
            Setelah perang dunia kedua usai, keadaan ekonomi Inggris jatuh miskin dan rapuh dalam ketergantungannya kepada makanan dan bahan-bahan mentah yang diimpor. Kekaisaran Inggris dibongkar secara bertahap dan secara damai. (Marvin Perry, 2013:422). Hal ini mengakibatkan keluarga kerajaan hanya sebagai simbolis penguasa tetapi kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri.
            Pemerintahan buruh sesudah perang menunaikan janji-janjinya untuk meningkatkan pelayanan sosial. Untuk mengatasi masalah ekonomi, pemerintah buruh menasionalisasi Bank Inggris, transportasi publik, dan tambang-tambang batu bara. Sehingga pada akhirnya tambang besi dan batu bara dikuasai oleh pemerintah.
            Kaum konservatif yang berkuasa pada tahun 1951, lebih menyukai perusahaan swasta tetapi melanjutkan perluasan negara kesejahteraan, yang paling khusus melalui progam konstruksi publik yang  ambisius, yang meningkatkan perumahan Inggris (Marvin Perry, 2013: 422). Hal ini dikarenakan karena modal swasta lebih besar dari pemerintah dan pembangunan membuat Inggris tertata dalam kebijakannya.
            1964-1970 partai buruh kembali berkuasa, dan berjanji meningkatkan perekonomian yang jatuh. Namun hal ini belum terlaksana karena industrialisasi Inggris tidak memodernisasi diri secepat negara lain. Industri ini dihalangi oleh manajemen yang buruk serta banyaknya aksi pemogokan yang dilakukan. Akibatnya ekspor Inggris turun sedangkan impornya naik.
            Tuntukan kenaikan upah oleh kaum buruh dan kenaikan kesejahteraan mereka membuat inflasi semakin tinggi. Hal ini dikarenakan proses ekspor dan impor yang tidak seimbang.
            Terpilihnya Margaret Thatcher, perdana menteri wanita pertama Inggris, membuat kebijakan yang Inggris lebih terbuka kepada pihak swasta. Industri-industri kembali ke tangan swasta. Margaret “Wanita Besi” dengan kebijaknnya berjuang mengatasi inflasi dengan penghematan yang ketat.
            Margaret memunculkan sikap patriotisme yang sudah mundur ketika tumpulnya kekuasaan kekaisaran dengan berhasilnya tentara Inggris mengusir tentara Argentina dari kepulauan Falkland di Samudera Atlantik.
            Thatcher dalam menentukan kebijakan luar negerinya menekankan hubungan dengan Amerika Serikat. Thatcher mengundurkan diri pada tahun 1990 setelah memimpin Inggris selama sebelas tahun. Dia mengundurkan diri karena ditentang oleh partainya sendiri akibat kebijakannya yang tidak terlalu populer dan tidak adil. Prinsip kebijakannya penyamaan pajak yang meminta persamaan antara jumlah orang kaya dengan orang miskin dan perlawanannya terhadap perluasan kekuasaan Komunitas Eropa.
            Selama bertahun-tahun Thatcher sebagai perdana menteri, ekonomi Inggris membaik dan London mendapatkan kembali beberapa kemuliannya yang dulu sebagai pusat finansial yang kuat” (Marvin Perry, 2013: 423).
            Penggantinya adalah John Major, seorang bankir, perdana menteri konservatif pertama kali yang muncul dari kalangan sederhana. John mayor ingin mengintegrasikan negerinya secara penuh kedalam Komunitas Eropa (Uni Eropa sekarang).
            Inggris tidak mengontrol segala aspek kehidupan negara anggotanya seperti yang di ungkapkan oleh Kingfisher “Dalam tahun 1999, Parlemen Skotlandia dan Majelis Permusyawaratan Nasional Wales dibentuk sehingga kedua negara ini memiliki kontrol lebih besar dari negaranya”. (Kingfisher, 2006:165)
            Sekarang Inggris dipimpin oleh Elizabeth II sebagai kepala monarki dan David Cameron. Penduduk Inggris berjumlah 53.013.000 jiwa pada tahun 2011. Pendapatan perkapita Inggris  rata-rata adalah £ 22.907 tertinggi ke-18 sedunia.

3.      Dampak sejarah negara Inggris bagi Indonesia
            Sejarah di Inggris membawa dampak baik dan buruk bagi negara Indonesia.
Dampak baiknya :
a.       Indonesia berkembang dalam industrinya
b.      Berkembangnya teknologi transportasi kereta dan kapal bermesin.
c.       Indonesia memiliki peninggalan yang dimbangakan dari Inggris misalnya taman bunga di Bogor yang dibuat oleh Raffles.
d.      Indonesia memiliki kerja sama dengan Inggris. Baik dibidang politik, industri dan pertahanan.
Dampak buruknya :
a.       Indonesia mengalami kolonisasi.
b.      Indonesia pernah dijajah oleh Inggris dibawah kepemimpinan Sir Thomas Stamford Raffles.
c.       Pertempuran dengan Inggris ketika pasukan sekutu di boncengi oleh NICA. Antara lain : Perang Surabaya (10 November 1945) Bandung Lautan Api (1945) dan lainnya.

BAB 3
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
            Inggris adalah sebuah negara kepulauan di Eropa Barat. Negara Inggri terdiri dari 2 kepulauan besar. Dan terdiri dari 4 anggota, yaitu Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia. Pada mulanya Inggris berasal dari Romawi dan berkembang hingga sekarang.
            Negara Inggris merupakan salah satu negara maju di benua Eropa. Inggris memiliki banyak peristiwa bersejarah di dunia yang dampaknya terasa hingga ke penjuru dunia.
            Sejarah sejak reformasi di bidang agama yaitu dengan adanya James Bishops yang menerjemahkan Bible. Hingga sejarah negara Inggris sekarang yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth.
            Bentuk pemerintahan Inggris adalah monarki konstitusional, sehingga kekuasaan kepala negara dipegang oleh anggota kerajaan dan kekuasaan pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Sehingga perdana menteri bertanggung jawab kepada keluarga kerajaan.
            Munculnya perdana menteri di sistem pemerintahan membuat Inggris tidak hancur akibat masalah kerajaan. Berbeda dengan kerajaan lain yang kebanyakan hilang setelah terjadinya perang dunia ke-1 dan perang dunia ke-2.
Dengan adanya perdana menteri, sistem ekonomi di Inggris mengalami kemajuan setelah kolaps akibat perang dunia ke-2 melawan Jerman dan sekutunya.
            Perdana menteri perempuan pertamanya, Margaret Thatcher, sangat dikenal di dunia dengan julukan “Wanita Besi”. Kebijakannya banyak yang tidak populer di mata masyarakatnya sehingga dia harus turun dari jabatannya.
            Dampak dari sejarah Inggris banyak sehingga secara mudah bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam dampak. Yaitu dampak baik dan dampak buruk.dampak positif adalah berubahnya tatanan sosial di masyarakat setelah revolusi industri, meskipun perubahan ini menimbulkan dampak negatif yang terbentuk akibat adanya kesenjangan ekonomi antara Buruh dan Pengusaha.
DAFTAR RUJUKAN

Barfield Owen. 1967. History In England Woros. Barrington: Lindisfarne Book.
Kingfisher. 2006. Ensiklopedi Geografi. USA: Kingfisher Publications Plc.
Mosley Leonard. 1977. The Battle of Britain. UK
Perry Marvin. 2013. Peradaban Barat : Dari Revolusi Perancis Hingga Zaman Global. Bantul : KREASI WACANA.
Rapin de Thoyras. The History of England. Perancis:
Rowse A, L. 1947. The Spirit Of English History. Edinburgh : R. & R. Clark, LTD.
Royle Edward.2000. Revolutianary Britania?.Manchester: Manchester University Press.
Yonge Charlotte Marry. 2013. A Short History of England. Bremen : DOGMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar