Sejarah Negara Inggris: Dari
Reformasi hingga sekarang
MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Sejarah Eropa
Yang dibina oleh Aditya Nugroho Widiadi, S.Pd., M.Pd
Oleh
Galih Yoga Wahyu Kuncoro
130731615690
UNIVERSITAS
NEGERI MALANG
FAKULTAS ILMU SOSIAL
JURUSAN SEJARAH
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN SEJARAH
Desember 2013
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar
belakang
“Great Britain is, without
contradiction, the largest, finest, and most considerable island in Europe”. (Rapin de Thoyras, The History of England: 22).
Inggris adalah sebuah negara
kepulauan yang termasuk di wilayah Eropa Barat. Negara ini berbentuk kerajaan
(Monarki) dengan sistem konstitusi. Sebagai salah satu negara maju di abad ini,
sejarah Inggris menarik untuk dibahas karena sejarah Inggris memiliki sebuah
dampak yang hingga sekarang masih bisa dirasakan.
Sejarah Inggris yang dibahas oleh
penulis dimulai dari reformasi di Inggris akibat adanya reformasi gereja. Reformasi
gereja yang dicetuskan oleh membawa perubahan besar ketika reformasi
berlangsung di Inggris.
Kemudian diteruskan oleh revolusi
industri akibat adanya penemuan-penemuan dalam bidang teknologi pasca
renaissance di Eropa yang dampaknya adalah proses industrialisasi yang terjadi
sampai sekarang. Revolusi industri ini berdampak kepada manusia dan alam
sekitarnya.
Setelah terjadi revolusi industri
yang mengakibatkan terjadinya kolonialisasi dan perang akibat adanya
modernisasi teknologi senjata perang, muncullah perang dunia pertama dan kedua
yang juga diikuti oleh negara Inggris dan menjadikan Inggris sebagai salah satu
pemenang perang di pihak sekutu.
Inggris merupakan negara berbentuk
monarki dengan konstitusi sesuai dengan pernyataan dari Kingfisher dalam
bukunya Ensiklopedi Geografi. “Pemimpin
Inggris Raya secara resmi dipangku oleh keluarga kerajaan. Namun kepentingan
politik negara dijalankan oleh perdana menteri yang biasanya berasal dari
pemimpin partai politik mayoritas di Majelis Perwakilan Rendah di Westminter,
London.” (Kingfisher, 2006:165)
Inggris menagalami pergejolakan
ekonomi akibat perang dunia pertama maupun kedua sehingga perekonomian inggris
jatuh. Dan inflasi muncul karena kegiatan ekspor dan impor yang tidak seimbang.
Munculnya perdana menteri wanita
pertama, Margaret Thatcher, di Inggris membuat ekonomi Inggris mulai stabil
meskipun banyak kebijakannya yang tidak populer dan mengakibatkan jatuhnya
kekuasaannya setalah sebelas tahun memimpin
Penulis menyadari bahwa masih banyak
kekurangan dalam proses penyusunan makalah ini, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam pembuatan makalah ini.
2. Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana
sejarah Inggris sebelum dan setelah reformasi?
2.
Bagaimana
sejarah Inggris setelah revolusi tahun
hingga sekarang?
3.
Dampak
sejarah negara Inggris bagi negara Indonesia ?
3. Tujuan
Pembahasan
1.
Menjelaskan
sejarah negara Inggris sebelum dan setalah reformasi!
2.
Menjelaskan
sejarah negara Inggris Setelah revolusi hingga sekarang!
3.
Menjelaskan
dampak sejarah negara Inggris bagi negara Indonesia!
4.
BAB 2
PEMBAHASAN
1.
Reformasi di Inggris.
The fact is that this country too has had its
revolutionary past, like France from 1789, Rusia from 1917 ; only our
revolution took place in the seventeenth century. Its exercised a very great
influence upon Europe for the next century, until French Revolution (Rowse A.L,1947: 61). Menurut Rowse, revolusi Inggris
yang terjadi pada abad ke-17 membawa dapak yang besar hingga munculnya Revolusi
Perancis.
Revolusi ini
membawa banyak perubahan. Perbedaan pembangunan bisa dilihat. Dimana pada akhir
abad ke-17 Inggris sudah menganut sisten parlementer dengan terdapat kebebasan
dalam berbicara pada setiap orang.
Periode yangh
berbahaya ketika terjadi reformasi dan pembalikan reformasi adalah ketika Tudor
berkuasa. Dengan perang dengan Spanyol yang berkelanjutan. Negara Inggris
mendapat keuntungan ketika Elizabeth pada tahun 1609 menemukan koloni permanen
di benua Amerika di Jamestown. Sejak itu, perang Spanyol dan Perang Saudara
antar koloni di Atlantik terjadi.
Kemudian EIC
dikirim pertama kali dengan armada yang dipersenjatai untuk melawan kekuasaan
Portugis dan Belanda. EIC dikirim untuk meningkatkan hubungan dagang dengan
Hindia Timur.
Sebelum
meninggalnya Elzabeth, pejabatnya menggunakan kekuasaan agar dapat mengklaim
kekuasaannya di pemerintah. Oleh karena itu ketika 1612 pemerintah berada
ditangan Robert Cecil, yang meneruskan kebijakan politik ayahnya. Kegagalan
dalam menyebarkan ideologi Puritanisme membuat James’s Bishop memberikan Bible
yang dapat dipertanggungjawabkan (1604-11).
Perbedaan ideologi
antara kaum katolik dan royalis protestan membawa Inggris kedalam perang.
Dimana dibelakang Parlemen, Raja didukung oleh penguasa tanah (Bangsawan0 dan
Gereja Katolik. Meskipun pada akhirnya Raja mengalah dalam perang demi uang. “
In the end its economic resources were too much for the Royalist ; the King
lost the war for want of money”. (Rowse, 1947:67)
Munculnya Navigation Act pada tahun
1651 membuat Inggris memiliki kemampuan yang mumpuni untuk melawan angkatan
laut Belanda. Ketika Charles II kembali dari Perancis pada tahun 1641, kota
London terbakar.
William of Orange
diselamatkan oleh Mary and William. Ketika dia menjadi raja, dia menggunakan
taktik dengan basis militer dan agama. Sehingga menjadi revolusi berdarah
melawan Whigs dan Tories. Akibat dari Revolusi Inggris, Inggris menjadi
pemimpin di Eropa bersanding dengan kerajaan Belanda dan Jerman.
“For with the
Revolution England moved into that position of natural leadership against his
aggressive designs in Europe which the paralysing conflict for power within
country had prevented it from taking. Louis XIV had taken advantage of our
being a mere counter in Europe under the Stuarts to build up an overhelming
ascendancy which threatened the country indepedence of Holland and the German
States,”. (Rowse, 1947: 76)
2. Sejarah
negara Inggris setelah revolusi hingga sekarang
2.1 Revolusi industri
Revolusi ini merupakan revolusi yang
benar-benar berazas pada industri sesuai dengan pernyataan dari Burns, Lerner,
Meachan dalam bukunya Western Civilization “There
have been many revolution in industry during the history of Western
Civilization, and there will undoubtely be many more Periods of rapid
technological change are often called revolutions and justifiably so. But,
there is one Industrial Revolution. Occuring during the hundred years after
1780, it witnessed the first breaktrough from a rural handicraft economy to one
dominated by urban, machine-driven manufacturing”. (Burns. Lerner. Meachan
,1984:716)
Industrialisasi pertama kali
berjalan di Inggris dikarenakan persediaan arang (batu bara) dan besi yang
banyak dan mudah dikembangkan dan membuat Inggris menjadi negara metalurgi dan
pertambangan. Pada awalnya revolusi industri di Inggris ditunjang oleh sistem
transportasi kanal dan jalan-jalan tol yang telah dibangun oleh para pengusaha
swasta agar mendapat keuntungan dalam bisnis mereka. Selain itu Inggris
memiliki kelompok buruh pertani yang tidak mampu lagi mencari nafkah di negeri
itu.
Inggris memiliki modal untuk
berinvestasi di dalam industri-industri baru. Dana ini berasal dari para tuan
tanah (manor) yang kaya akibat perdagangan. Para Manor ini biasanya adalah
bangsawan yang memiliki lahan pertanian yang luas yang kemudian beralih menjadi
lahan industri. Suku bunga atas pinjaman jatuh pada abad kedelapan belas,
merangsang investasi. Kelas menengah memperluas ketersediaan pasar dalam negeri
untuk industri-industri yang muncul. Koloni-koloni diluar negeri dibentuk untuk
memperluas pangsa konsumen bagi industrialisasi. Negara koloni juga
dieksploitasi sumber daya alamnya (bahan-bahan mentah) yang dipakai dalam
proses industrialisasi.
Perubahan di bidang teknologi yang
dirasakan antara lain, ditemukannya mesin penenun kain oleh John Kay tahun 1733
yang memungkinkan kenaikan dalam produksi kain. Kemudian mesin ini
disempurnakan oleh James Hargreaves pada tahun 1768. Kemudian terus
dikembangkan hingga akhirnya muncul mesin penenun karya Richard Arkwright dan
Samuel Compton (1779) yang mengakibatkan semakin cepatnya proses pemintalan dan
penenunan dengan menggunakan tenaga air pada alat penenun.
Mesin ciptaan Arkwright merupakan
awal mula perkembangan sebuah pabrik. Karena msein ini digerakkan oleh tenaga
air maka industri-industri ini pada awalnya berkembang didaerah aliran sungai.
Sehingga kota-kota baru tumbuh di daerah yang dekat dengan air.
Munculnya mesin uap yang
dikembangkan oleh James Watt seorang Skotlandia pada tahun 1760-an menyebabkan
peralihan industri-industri dari daerah dekat aliran air. Hal ini disebabkan
karena mesin uap digerakkan oleh arang atau kayu, sehingga pabrik-pabrik tidak
terbatas didaerah yang dekat aliran air.
Munculnya industri besi akibat efek
dari mesin uap. Mesin uap terbuat dari logam yang kuat untuk menahan daya-daya
yang dibangkitkan oleh sumber tenaga yang lebih kuat dari air. Sehingga pada
1780-an dibuat mesin dari besi tempaan, dan muncul baja yang lebih kuat dari
besi pada tahun 1860-an.
Industri besi menyababkan permintaan
batu bara menjadi semakin besar untuk bahan bakar tungkunya. Karena mesin uap
memungkinkan terjadinya pemompaan air lebih cepat dan lebih dalam, tambang
dibuat semakin dalam untuk mengambil lapisan-lapisan yang kaya dengan mineral.
Kemudian muncul proses-proses
pengubahan besi menjadi logam dengan cara penghilangan dengan cepat unsur-unsur
yang tak murni di dalam besi yang ditemukan oleh Henry Bassemer (1856).
Kemudian digantikan oleh temuan William Siemens dan Pierre dan Emile Martin
yang menyebabkan baja begitu murah dan dengan cepat menggantikan besi di dalam industri
karena ketahanannya.
Munculnya msein uap yang ditemukan
oleh James Watt mengakibatkan perubahan dalam transportasi. Munculnya jalur
kereta api antara Manchester dan Liverpool memicu pembangunan jalur kereta api
serupa di berbagai belahan dunia. Kemudian munculnya kapal bertenaga mesin uap
juga mengubah transportasi di jalur laut sehingga kapal-kapal dengan layar
mulai tergusur oleh kapal bermesin.
Revolusi industri di Inggris juga
mengubah masyarakat. Banyak terjadi urbanisasi yang mengakibatkan membeludaknya
warga di daerah perkotaan. Kota-kota industri berkembang pesat namun terkendala
dibidang sanitasi dan perumahan yang kumuh milik kelas pekerja atau buruh
pabrik. Akibatnya yang kaya maupun miskin juga saling terkena penyakit.
Revolusi industri juga mendorong
terjadinya perubahan dalam struktur sosial masyarakat. Revolusi industri
membuat golongan kaum borjuis semakin berkembang dan golongan kaum borjuis
paling kaya adalah bankir, pemilik pabrik dan tambang serta para pedagang.
Kehidupan kelas perkerja saat
terjadi revolusi industri sangatlah tidak mudah. Jam kerja mereka sangat
panjang setiap hari. Bayaran pekerjaan mereka lebih tinggi daripada bertani
namun standar kehidupan mereka lebih rendah.
Kondisi tempat kerja sangat buruk
seperti tempat tinggal mereka. Pabrik begitu kotor dan panas serta tidak ada
ventilasi. Pekerjaan mereka sangat lama dan begitu melakukan kesalahan akan
dihukum oleh mandor.
Akibatnya muncul sebuah pembaharuan
dalam bidang industri yang disebabkan oleh sejumlah anggota parlemen yang
mendesak agar dilakukan pembaharuan. Tahun 1828, parlemen mencabut
undang-undang abad ketujuh belas. Tahun 1833, perbudakan dihapus oleh parlemen
di wilayah Inggris (Britania). Dan yang membuat para pekerja lega adalah ketika
Parlemen mengesahkan Undang-undang Pabrik (1833) yang mengesahkan bahwa anak
yang berada di bawah umur 13 tahun tidak boleh bekerja lebih dari 9 jam sehari
dan tidak ada yang boleh bekerja antara usia 13-18 tahun 69 jam tiap minggu.
Parlemen juga melarang anak usia dibawah 10 tahun bekerja di pertambangan.
Undang-undang 1847 menetapkan bahwa
anak laki-laki dan perempuan di bawah 18 tahun tidak boleh bekerja lebih dari
10 jam tiap hari. Pada awalnya ini ditentang oleh para pekerja karena dianggap
merugikan mereka dalam memperoleh pendapatan lebih. Namun akhirnya mereka
menyetujui.
Tahun 1833, Parlemen menyisihkan
sebagian kecil dana untuk pendidikan dasar. Undang-undang Pendidikan 1870
memberikan kewenangan kepada daerah unjtuk membangun sekolah-sekolah dasar.
Pada 1891, sekolah-sekolah dasar ini menjadi gratis.
Revolusi industri memunculkan dua paham
teori baru yaitu Liberalisme dan Sosialisme terkait dengan sikapnya terhadap
perekonomian rakyat. Hingga sekarang masih terjadi pertentangan akibat paham
Liberalisme dan Sosialisme. Misalnya ketika Uni Soviet (Sosialisme)
bertentangan dengan Amerika Serikat (Liberalisme).
Dampak lain revolusi industri adalah
rusaknya alam sekitar dalam kehidupan manusia. Polusi berkembang pesat dengan
adanya revolusi indsutri terkait dengan penggunaan batu bara sebagai bahan
bakar. Penambangan batu bara, besi, dan mineral serta logam-logam yang lain
membuat kondisi alam memburuk. Karena pada dasarnya logam dan batubara tidak
bisa diciptakan oleh manusia. Punahnya beberapa spesies hewan juga terjadi
akibat adanya revolusi industri, misalnya kupu-kupu Biston Betalurria
warna cerah (Putih).
Dampak revolusi juga terjadinya
perlombaan dalam pengembangan senjata. Hal ini mengakibatkan terjadinya
persaingan terbuka yang membuat perang terjadi di wilayah Eropa dan dampaknya
dirasakan hingga hampir ke seluruh penjuru dunia.
a. Perang
Dunia 1 yang di ikuti oleh Inggris
Keterlibatan Inggris dalam perang dunia pertama dimulai
ketika kebijakan Jerman di bawah Kaisar barunya “Kaisar muda William II
(1888-1918) yang mengganti Bismarck. Hal ini mengakibatkan Jerman memiliki
banyak perwira yang suka perang. Kekuatan militer Jerman yang tumbuh pesat
membuat Britania (Inggris) merasa khawatir. Industrialisasi yang tumbuh pesat
di kubu Jerman membuat Inggris merasa akan tersaingi dalam perdagangan
potensial.
“Inggris juga tertekan karena usaha-usaha
Jerman yang semakin bertambah untuk menjadi kekuatan kolonial yang besar—suatu
tujuan yang dituntut oleh para nasionalis Jerman. Tetapi yang paling
menyusahkan adalah keputusan Jerman untuk membangun angkatan laut yang besar,
karena hal itu dapat mengganggu perdagangan luar negeri Inggris atau bahkan
memblokade Kepulauan Inggris”. (Marvin Perry, 2013:255)
Inggris
kemudian mengeluarkan kebijakan untuk menambah pajak dan menganjurkan proposal
penambahan pendapatan. Sehingga Inggris bisa mengatasi blokade yang dilakukan
oleh pasukan Jerman di wilayah sekitar laut Inggris.
Akibatnya
Inggris mulai mendekati Perancis dan Rusia. Perancis yang merupakan musuh
Inggris sejak dahulu mengakhiri pertentangan dengan Inggris. Kemudian Inggris,
Perancis dan Rusia membentuk aliansi untuk mengimbangi aliansi Jerman.
Ketika
Belgia menolak ijin tentara Jerman yang hendak menyerang Perancis, Jerman
menyerang Belgia yang netral. Inggris kemudian membantu Belgia. Ketika Belgia
jatuh ke Jerman dan Jerman hendak menyerang Perancis,, Inggris membantu
Perancis dalam perang di front barat.
Penyerangan
di Verdun dimulai dengan Inggris yang menyerang pada 1 Juli. Pada akhir 1916,
Inggris dan Perancis mengusahakan penerobosan sungai Somme. Disini terjadi
pertempuran berdarah dengan korban tewas dan luka 600.000 jiwa dalam sehari.
Serangan terakhir Jerman pada 21 Maret 1918. Jerman menyerang front barat.
Inggris berhasil bertahan dari serangan Jerman.
Perang
dunia pertama diakhiri dengan ditanda tanganinya perjanjian Versailles pada 28
Juni 1919. Disini Jerman merasa dirugikan dengan datangnya Amerika Serikat.
Inggris merasa bersalah atas perlakuannya pada Jerman, kurangnya kehendak untuk
memaksakan dan bahkan lebih menyukai revisi perjanjian.
b. Perang
Dunia 2 yang di ikuti oleh Inggris
Ketika Jerman mengingkari perjanjian Versailles, Inggris
hanya mengalah karena ancaman perang dari Jerman dibawah kekuasaan Hitler.
Inggris beranggapan bahwa dengan mengalah Inggris menerapkan kebijakan
penenangan kepada Jerman dengan harapan Jerman tidak akan menyeret Eropa dalam
perang lebih lanjut.
Inggris tidak mengira jika
remiliterisasi Rhineland akan menyeret Inggris ke dalam perang, karena Inggris
mengira bahwa remiliterisasi tidak akan membawa perang.
Ketika Cekoslavia hendak diserang
oleh Jerman, PM Inggris, Neville Chamberlain menawarkan perundingan. Sehingga
pada akhirnya Sudetenland diberikan kepada Jerman.
Inggris mengadakan perundingan
dengan Perancis dan Uni soviet. Namun tidak terjadi kesepakatan diantara
ketiganya. Inggris takut jika perundingan tersebut disepakati akan membawa
Inggris kedalam perang.
Ketika Jerman menyerang Polandia,
Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman. Ketika pasukan Jerman
berhasil menyerbu hutan Ardennes, mereka menyerang pasukan Inggris dan Perancis
di pelabuhan Dunkirk. Dengan kekalahan Perancis, Hitler berharap bahwa Inggris
akan mengajukan perdamaian. Namun oleh Inggris hal tersebut ditolak.
Kemudian Inggris di serang oleh
Jerman. Hampir setiap hari terjadi pertempuran antara Luftwaffe dengan RAF.
Namun penyerangan tersebut akhirnya dihentikan oleh Jerman. Akhir dari Battle
of Britain seperti yang diungkapkan oleh Mosley, “And in truth the Battle of Britain was over, too. Although the war had
a long and weary way to go, slowly the fact seeped into everyone’s mind that so
far as the dismemberment of Britain was concerned the danger was over ; the
United Kingdom was still there, united and free”. (Mosley, 1977:191)
Pada April 1945 Inggris dan sekutu berhasil
memasuki Jerman. Sehingga Jerman berhasil dikalahkan. Akibatnya muncul dua
negara adikuasa yang menggeser kekuasaan besar tradisional (Inggris, Perancis,
Jerman).
Setelah perang dunia kedua selesai,
Inggris banyak memerdekakan negara jajahan koloanismenya antara lain: India,
Malaysia, Pakistan. Inggris juga sempat mendatangi Indonesia dan menggempur
Surabaya pada 10 November 1945.
Perang dunia kedua
yang telah berakhir membuat Inggris mendapatkan bagian dari wilayah Jerman,
yaitu Jerman Barat yang juga dikuasai bersama oleh pasukan sekutu ketika perang
dingin dengan Uni Soviet terjadi. Inggris dan pasukan sekutu banyak mebgirimkan
bantuan kepada rakyat Berlin Barat yang logistiknya diputus oleh pasukan Uni
Soviet.
c. Inggris
Raya
“Great Britain is, without
contradiction, the largest, finest, and most considerable island in Europe”. (Rapin de Thoyras, The History of England: 22). Menurut
Thoyras, Inggris merupakan sebuah negara kepulauan yang paling besar, paling
baik di Eropa.
“Kerajaan Inggris Raya memiliki
sejarah politik yang kompleks. Inggris dan Wales bergabung pada abad ke-16.
Sementara dalam 1707, akta penggabungan membentuk Inggris Raya yang memasukkan
Skotlandia sebagai salah satu anggota.” (Kingfisher, 2006:165)
Setelah perang dunia kedua usai,
keadaan ekonomi Inggris jatuh miskin dan rapuh dalam ketergantungannya kepada
makanan dan bahan-bahan mentah yang diimpor. Kekaisaran Inggris dibongkar
secara bertahap dan secara damai. (Marvin Perry, 2013:422). Hal ini
mengakibatkan keluarga kerajaan hanya sebagai simbolis penguasa tetapi
kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri.
Pemerintahan buruh sesudah perang
menunaikan janji-janjinya untuk meningkatkan pelayanan sosial. Untuk mengatasi
masalah ekonomi, pemerintah buruh menasionalisasi Bank Inggris, transportasi
publik, dan tambang-tambang batu bara. Sehingga pada akhirnya tambang besi dan
batu bara dikuasai oleh pemerintah.
Kaum konservatif yang berkuasa pada
tahun 1951, lebih menyukai perusahaan swasta tetapi melanjutkan perluasan
negara kesejahteraan, yang paling khusus melalui progam konstruksi publik
yang ambisius, yang meningkatkan
perumahan Inggris (Marvin Perry, 2013: 422). Hal ini dikarenakan karena modal
swasta lebih besar dari pemerintah dan pembangunan membuat Inggris tertata
dalam kebijakannya.
1964-1970 partai buruh kembali
berkuasa, dan berjanji meningkatkan perekonomian yang jatuh. Namun hal ini
belum terlaksana karena industrialisasi Inggris tidak memodernisasi diri
secepat negara lain. Industri ini dihalangi oleh manajemen yang buruk serta
banyaknya aksi pemogokan yang dilakukan. Akibatnya ekspor Inggris turun
sedangkan impornya naik.
Tuntukan kenaikan upah oleh kaum
buruh dan kenaikan kesejahteraan mereka membuat inflasi semakin tinggi. Hal ini
dikarenakan proses ekspor dan impor yang tidak seimbang.
Terpilihnya Margaret Thatcher,
perdana menteri wanita pertama Inggris, membuat kebijakan yang Inggris lebih
terbuka kepada pihak swasta. Industri-industri kembali ke tangan swasta.
Margaret “Wanita Besi” dengan kebijaknnya berjuang mengatasi inflasi dengan
penghematan yang ketat.
Margaret memunculkan sikap
patriotisme yang sudah mundur ketika tumpulnya kekuasaan kekaisaran dengan
berhasilnya tentara Inggris mengusir tentara Argentina dari kepulauan Falkland
di Samudera Atlantik.
Thatcher dalam menentukan kebijakan
luar negerinya menekankan hubungan dengan Amerika Serikat. Thatcher
mengundurkan diri pada tahun 1990 setelah memimpin Inggris selama sebelas
tahun. Dia mengundurkan diri karena ditentang oleh partainya sendiri akibat
kebijakannya yang tidak terlalu populer dan tidak adil. Prinsip kebijakannya
penyamaan pajak yang meminta persamaan antara jumlah orang kaya dengan orang
miskin dan perlawanannya terhadap perluasan kekuasaan Komunitas Eropa.
“Selama
bertahun-tahun Thatcher sebagai perdana menteri, ekonomi Inggris membaik dan
London mendapatkan kembali beberapa kemuliannya yang dulu sebagai pusat
finansial yang kuat” (Marvin Perry, 2013: 423).
Penggantinya adalah John Major,
seorang bankir, perdana menteri konservatif pertama kali yang muncul dari
kalangan sederhana. John mayor ingin mengintegrasikan negerinya secara penuh
kedalam Komunitas Eropa (Uni Eropa sekarang).
Inggris
tidak mengontrol segala aspek kehidupan negara anggotanya seperti yang di ungkapkan
oleh Kingfisher “Dalam tahun 1999, Parlemen Skotlandia dan Majelis
Permusyawaratan Nasional Wales dibentuk sehingga kedua negara ini memiliki
kontrol lebih besar dari negaranya”. (Kingfisher, 2006:165)
Sekarang Inggris dipimpin oleh
Elizabeth II sebagai kepala monarki dan David Cameron. Penduduk Inggris
berjumlah 53.013.000 jiwa pada tahun 2011. Pendapatan perkapita Inggris rata-rata adalah £ 22.907 tertinggi ke-18
sedunia.
3. Dampak
sejarah negara Inggris bagi Indonesia
Sejarah di Inggris membawa dampak
baik dan buruk bagi negara Indonesia.
Dampak baiknya :
a.
Indonesia
berkembang dalam industrinya
b.
Berkembangnya
teknologi transportasi kereta dan kapal bermesin.
c.
Indonesia
memiliki peninggalan yang dimbangakan dari Inggris misalnya taman bunga di
Bogor yang dibuat oleh Raffles.
d.
Indonesia
memiliki kerja sama dengan Inggris. Baik dibidang politik, industri dan
pertahanan.
Dampak buruknya :
a.
Indonesia
mengalami kolonisasi.
b.
Indonesia
pernah dijajah oleh Inggris dibawah kepemimpinan Sir Thomas Stamford Raffles.
c.
Pertempuran
dengan Inggris ketika pasukan sekutu di boncengi oleh NICA. Antara lain :
Perang Surabaya (10 November 1945) Bandung Lautan Api (1945) dan lainnya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inggris adalah sebuah negara
kepulauan di Eropa Barat. Negara Inggri terdiri dari 2 kepulauan besar. Dan
terdiri dari 4 anggota, yaitu Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia. Pada
mulanya Inggris berasal dari Romawi dan berkembang hingga sekarang.
Negara Inggris merupakan salah satu
negara maju di benua Eropa. Inggris memiliki banyak peristiwa bersejarah di
dunia yang dampaknya terasa hingga ke penjuru dunia.
Sejarah sejak reformasi di bidang
agama yaitu dengan adanya James Bishops yang menerjemahkan Bible. Hingga
sejarah negara Inggris sekarang yang dipimpin oleh Ratu Elizabeth.
Bentuk pemerintahan Inggris adalah
monarki konstitusional, sehingga kekuasaan kepala negara dipegang oleh anggota
kerajaan dan kekuasaan pemerintahan dipegang oleh perdana menteri. Sehingga
perdana menteri bertanggung jawab kepada keluarga kerajaan.
Munculnya perdana menteri di sistem
pemerintahan membuat Inggris tidak hancur akibat masalah kerajaan. Berbeda
dengan kerajaan lain yang kebanyakan hilang setelah terjadinya perang dunia
ke-1 dan perang dunia ke-2.
Dengan adanya
perdana menteri, sistem ekonomi di Inggris mengalami kemajuan setelah kolaps
akibat perang dunia ke-2 melawan Jerman dan sekutunya.
Perdana menteri perempuan
pertamanya, Margaret Thatcher, sangat dikenal di dunia dengan julukan “Wanita
Besi”. Kebijakannya banyak yang tidak populer di mata masyarakatnya sehingga
dia harus turun dari jabatannya.
Dampak dari sejarah Inggris banyak
sehingga secara mudah bisa diklasifikasikan menjadi 2 macam dampak. Yaitu
dampak baik dan dampak buruk.dampak positif adalah berubahnya tatanan sosial di
masyarakat setelah revolusi industri, meskipun perubahan ini menimbulkan dampak
negatif yang terbentuk akibat adanya kesenjangan ekonomi antara Buruh dan
Pengusaha.
DAFTAR RUJUKAN
Barfield Owen. 1967. History
In England Woros. Barrington: Lindisfarne Book.
Kingfisher. 2006. Ensiklopedi Geografi. USA: Kingfisher
Publications Plc.
Mosley Leonard. 1977. The Battle of Britain. UK
Perry Marvin. 2013. Peradaban
Barat : Dari Revolusi Perancis Hingga Zaman Global. Bantul : KREASI WACANA.
Rapin de Thoyras. The
History of England. Perancis:
Rowse A, L. 1947. The
Spirit Of English History. Edinburgh : R. & R. Clark, LTD.
Royle Edward.2000. Revolutianary
Britania?.Manchester: Manchester University Press.
Yonge Charlotte Marry. 2013. A Short History of England. Bremen : DOGMA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar